Murid
Tahapan pembinaan dari petobat baru hingga mencapai profil murid
Murid
P2 adalah proses membina petobat baru hingga mencapai profil murid yang men-Tuhan-kan Kristus dalam seluruh aspek hidupnya. Semua kualitas murid dasar Kristus akan dicapai dalam proses ini.
Salah satu kualitas murid ialah menghasilkan buah. Artinya seorang murid telah telah melakukan penginjilan, kemudian mem-follow up orang yang diinjilinya untuk bertumbuh sampai mencapai kualitas petobat baru. Seiring ia meneruskan menolong proses pertumbuhan petobat baru tersebut ke arah kualitas murid, ia sendiri makin bertumbuh dalam kualitas ke-murid-annya ke arah pembuat murid.
- Memahami implikasi Injil yang seutuhnya dalam seluruh aspek kehidupan pribadi dan sosial
- Belajar taat dalam segala hal
- Keyakinan doktrin-doktrin dasar iman Kristen
- Perubahan nilai-nilai hidup
- Perubahan karakter
- Komunitas untuk bertumbuh & berbagi hidup
- Ketrampilan dalam ber-PA pribadi, PI (menyampaikan kabar baik), & melayani
- Pengajaran (2 Tim 3:15-17)
- Keteladanan hidup (1 Kor 11:1) & Penggembalaan (1 Pet 5:3-5)
- Pengalaman / keterlibatan dalam realitas masyarakat
(Cat: ini adalah kualitas dasar yang perlu terus bertumbuh seumur hidup)
- Memiliki penghayatan Injil & keselamatan secara utuh
- Men-Tuhan-kan Kristus dalam seluruh aspek hidup
- Bergaul akrab dengan Allah & firman-Nya
- Karakter yang meneladani Kristus
- Berbagi hidup dalam komunitas Kristen
- Berjiwa misi
Detail Profil Murid
Adalah seorang yang tidak hanya mengerti, tetapi meyakini bahwa keselamatan tidak hanya bagi pribadinya, tetapi akan ada pemulihan bagi seluruh ciptaan. Itu sebabnya ia akan mempedulikan keselamatan orang lain, dan akan bersedia terlibat dalam menghadirkan rencana Allah bagi dunia ini. Hal ini akan terlihat dalam praktek hidupnya yang tidak egois, memiliki inisiatif untuk peduli dan terlibat dalam menghadirkan kerajaan Allah di dunia dimana ia berada. Secara praktis akan mempengaruhi sikap dan tindakannya dalam upaya pemulihan seluruh ciptaan dan pemberitaan Injil kepada sesamanya.
Adalah gambaran seorang murid yang men-Tuhan-kan Kristus dengan menyerahkan hidupnya di bawah otoritas Allah, menjadikan Kristus sebagai pusat hidup-Nya. Dimana Yesus menjadi penggerak dan pengarah hidupnya. Dengan demikian ia akan menyerahkan seluruh segi-segi kehidupannya secara praktis, seluruh keputusan yang diambil dan masa depannya dalam kendali Tuhan. Seorang murid akan mencari dan taat kepada kehendak Allah seumur hidupnya.
Seorang murid yang berelasi karib dengan Allah artinya ia memiliki hubungan yang erat, dimana dalam kehidupan sehari-harinya ia mengalami kehadiran Allah. Ia senantiasa mengarahkan hati dan hidupnya kepada Allah. Hal ini terwujud secara praktis dalam hidupnya dengan memprioritaskan waktu-waktu bertemu dengan Allah secara pribadi, mempercayai dan bergantung kepada Allah daripada yang lain dalam situasi apapun. Firman Tuhan merupakan makanan rohani untuk pertumbuhan imannya dan senjata (bagaikan pedang) bagi peperangan rohani. Seorang murid hanya bisa berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan dan mengerti apa yang menjadi kehendak-Nya jika ia dekat dengan Allah dan Firman Tuhan menjadi pegangan hidupnya (berotoritas atas hidupnya).
Kerinduan Allah dalam penciptaan dan karya penyelamatan umat manusia adalah keserupaan dengan diri-Nya. Keserupaan dengan-Nya terjadi melalui watak kita yang berubah makin serupa Kristus. Paulus menasihatkan jemaat Galatia bahwa manusia lama yang dikuasai daging perlu ditanggalkan dan digantikan dengan manusia baru yang dikuasai Roh. Hal ini dimungkinkan karena Kristus telah berkorban menebus umat manusia yang berdosa. Sikap kesediaan berkorban membuktikan bahwa Ia tidak mementingkan diri sendiri, tapi memperhatikan kepentingan umat manusia. Tidak mengutamakan kepentingan diri tapi mengasihi manusia dan mengupayakan pemulihan relasi dengan Allah. Perubahan karakter ke arah Kristus merupakan perjuangan seumur hidup murid.
Pada saat bertobat, seseorang terhisap dalam kesatuan tubuh Kristus. Kesatuan tubuh Kristus yang nampak dalam komunitas orang percaya menjadi nyata jika didalamnya ada sharing hidup. Hal ini penting untuk dibangun karena kita saling membutuhkan melalui komunitas kita juga dapat melihat karya Tuhan yang unik dan beranekaragam, yang melaluinya kita dapat saling belajar, saling menguatkan pertumbuhan iman dan saling memberkati. Ini menjadi tempat latihan sebelum seorang murid dapat memberi hidup bagi
dunia.
Ialah hati yang peduli akan sesamanya dan merindukan sesamanya yang tertindas, terpinggirkan atau terbelenggu mengalami kasih, pembebasan dan pemulihan dari Allah. Sehingga ia menjangkau sesamanya yang membutuhkan dengan membagikan Injil yang telah mentransformasi kehidupannya, mendoakan dan rela membagikan berkat kepada mereka yang membutuhkan. Ini dilakukan karena ia menyadari bahwa umat manusia membutuhkan Yesus untuk dipulihkan.
Materi Pendukung
Untuk saat ini belum ada materi-materi yang berkaitan dengan profil murid.
