Petobat Baru

Tahapan pembinaan dari orang yang baru percaya ke petobat baru

Petobat Baru

Tindak Lanjut Dasar
adalah tindakan pembinaan kepada orang yang baru menerima Kristus (hasil dari proses Penginjilan) dengan tujuan mereka memiliki keyakinan dasar yang teguh kepada Kristus. Hal yang menjadi landasan pertumbuhan selanjutnya. Dan agar mereka menampakkan ciri-ciri kehidupan barunya sebagai orang Kristen

Petobat Baru

P1 adalah proses tindak lanjut dasar. Ini adalah proses menolong seseorang yang menerima Yesus sebagai Juru Selamat pribadinya dan men-Tuhan-kan Kristus bertumbuh ke profil seorang petobat baru. Diawali dengan seseorang diperkenalkan kepada Yesus Kristus, dijelaskan alasannya perlunya ia menerima Yesus sebagai Juru Selamat pribadinya. Sebagai responnya menerima Injil Yesus Kristus, ia bersedia menerima Kristus sebagai sumber dan jalan keselamatannya dan bersedia menerima Kristus Tuhan untuk berdaulat atas hidupnya, Tuhan satu-satunya yang berkuasa atas hidupnya.

Tahapan ini merupakan titik awal dari perjalanan rohani seseorang bersama dengan Allah Tritunggal. Tanpa dilahirkan baru, seseorang tidak akan mengalami pemulihan relasi dengan Allah, itu sebabnya tidak mungkin ia dapat bertumbuh. Kegiatan rohani yang dilakukan hanya berupa ritual tanpa makna karena ia tidak bertemu dengan Allah yang menghidupkannya dari kematian rohani. Langkah awal ini diteruskan dengan meletakkan keyakinan-keyakinan dasar kepada Tuhan sebagai orang percaya dan hidup dalam keyakinan-keyakinan dasar tersebut. Menolongnya bukan saja di tataran konsep teologisnya tetapi juga praktika imannya dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan jemaat mula-mula bisa menjadi gambaran yang nyata dari profil ini (Kis 2:42-47).

Detail Profil Petobat Baru

Injil yang utuh menggambarkan pada mulanya Allah menciptakan manusia dan dunia. Dunia yang diciptakan di dalam pemandangan-Nya adalah baik, dan manusia yang diciptakanNya dalam pemandangan-Nya sungguh amat baik. Manusia yang diciptakan dalam gambar dan rupa-Nya diberi tugas untuk memelihara dan menaklukkan bumi dan berketurunan. Tapi karena ketidaktaatannya, manusia jatuh ke dalam dosa, dan menyebabkan murka Allah menimpa manusia dan ciptaan yang lain. Dalam keadaan demikian, Allah tidak tinggal diam, karena kasih-Nya, Ia menyelamatkan manusia berdosa melalui kematian Kristus dan karya penebusan-Nya, juga memerdekakan alam semesta dari perbudakan kebinasaan (Roma 8:19-21). Karya Kristus memulihkan manusia dan dunia ciptaan-Nya kembali kepada tujuan semula Allah dalam menciptakan dunia ini. Memiliki pemahaman Injil yang utuh menolong seseorang mengerti gambaran utuh dari rancangan Allah bagi dunia yang diciptakan—dalam Dia, oleh Dia dan untuk Dia segala sesuatu diciptakan (Kol 1:16, 20). Hal ini menolongnya untuk mengakui Allah sebagai Pencipta yang menciptakan segala sesuatu bagi Dia dan menolongnya untuk bertanggung jawab kepada Allah atas kehidupannya.

Kepastian keselamatan disediakan bagi orang percaya yang mengakui karya penebusan Kristus bagi pribadinya yang berdosa (Yoh 10:15b, 28). Dengan memiliki kepastian keselamatan, seseorang akan meyakini dirinya terjamin untuk memiliki hidup kekal setelah kematian. Hal ini menolongnya untuk menjalani kehidupan barunya (rohani dan jasmani) berlandaskan pada keselamatan yang telah diperolehnya, yaitu dengan hidup di dalam anugrah Tuhan dan menjalani hidupnya sebagai ucapan syukur kepada Allah. Dengan demikian, ia bertanggung jawab dalam menjalani hidup yang berpadanan dengan keselamatan yang telah diterimanya.

Kerinduan akan Firman Allah diartikan kesukaannya adalah Firman Allah dan merenungkannya siang dan malam (Maz 1:2). Kerinduannya terwujud secara nyata terlihat dalam menyediakan waktu untuk bertemu dengan Allah dalam waktu teduh dan membaca Alkitab. Firman Tuhan yang menjadi kesukaannya adalah makanan rohani yang memberikan pertumbuhan pengenalannya akan Allah dan pertumbuhan imannya (1 Pet 2:2). Sedangkan dalam menghadapi si jahat, firman Tuhan merupakan benteng pertahanan imannya. Dan dalam menjalani kehidupan, firman Tuhan memberikan arahan hidup dan sebagai dasar hidup bagi orang percaya. Maka hanya ketaatan kepada Firman Tuhan yang menjadi bukti dari seorang petobat baru yang mengakui otoritas Firman Allah dalam hidupnya.

Dosa merupakan kebencian Tuhan dan mendatangkan maut, baik dosa yang dilakukan oleh pribadi maupun dosa sosial merupakan dosa yang dibenci oleh Allah. Karena Kristus telah mengalahkan maut, maka bagi orang percaya, ia telah dilepaskan dari belenggu dosa. Itu sebabnya, ia harus meninggalkan dosa yang mengikatnya. Ia mengalami perubahan dalam sikap dan tindakannya yang membenci dan meninggalkan kebiasaan lamanya yang berdosa dan hidup dalam kebiasaan-kebiasaan baru yang sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan (2 Kor 5:17). Dengan menolong seseorang menyadari dosa pribadi dan dosa sosial, akan menolong orang percaya untuk tidak melibatkan diri dalam kehidupan berdosa dan akan menolongnya untuk memperjuangkan perbaikan kehidupan masyarakat di sekelilingnya yang membusuk.

Allahlah pemberi pertumbuhan kepada orang percaya (1 Kor 3:6) dari bayi rohani menjadi dewasa rohani. Tetapi pertumbuhan juga melibatkan kemauan pribadi dan komunitas untuk memperjuangkannya (Kol 1:10, 1 Tes 1:7-8). Tujuan Allah bukan berhenti dalam menyelamatkan manusia tetapi membawa manusia yang telah ditebus itu bertumbuh mencapai serupa gambaran Anak-Nya (Ef 4:15). Untuk itu, sebagai bukti kerinduannya bertumbuh, ia bersedia untuk dibimbing ke arah kedewasaan rohani secara rutin dan teratur. Pengalaman perjalanan rohaninya yang penuh berkat dan sukacita itu menyebabkannya rindu membagikan pengalamannya bersama dengan Tuhan kepada orang lain.

Kasih yang dulu ditujukan hanya untuk mengasihi dirinya sendiri kini berubah menjadi kasih yang ditujukan kepada Allah dan sesama (Mat 22:37-40, Yoh 15:12). Allah akan menjadi prioritas dalam hidupnya dan saudara seiman menjadi keluarganya. Orientasi dari kasih yang berubah ini akan mempengaruhi semua aspek hidupnya terhadap Allah dan kepada sesamanya. Kasihnya kepada Allah akan mendorongnya untuk mengadakan persekutuan dengan Allah baik melalui doa maupun Firman Tuhan (baca, dengar, renungkan, catat, hafal, dan lakukan). Kasih kepada sesama akan mendorongnya untuk senang bersekutu dengan saudara-saudara seiman dan peduli kepada sesamanya. Kenikmatan hidup sebagai anak Allah dan dalam keluarga Allah nyata dalam dirinya.

Materi Pendukung

Berikut ini adalah materi-materi yang dapat dibaca terkait profil petobat baru. Silahkan klik salah satu materi untuk membacanya:

  1. Kurikulum Petobat Baru 2020